Dalam pembuatan suatu karakter animasi, kita harus mengetahui sedetail mungkin mengenai karakter yang akan dibuat tersebut diantaranya :
- tampak dari karakter (atas, bawah, depan, belakang, kiri, kanan, perspektif)
- ekspresi muka (normal, diam, marah, senyum, ketawa, kesal dll.)
- pose atau gaya khas dari karakter bila sedang melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas dari karakter tersebut.
Hal-hal di atas akan sangat berpengaruh terhadap emosi penonton yang menyaksikan animasi tersebut.
Karakter animasi sendiri dibedakan menjadi :
a. Animasi 2D (2Dimensi)
Animasi ini lebih dikenal dengan istilah kartun yang berasal dari kata
‘Cartoon’ artinya gambar yang lucu. Dengan teknik ini, beberapa gambar 2D atau gambar yang mempunyai sudut pandang terbatas ditampilkan berurutan dengan aplikasi pembuat film animasi.
b. Animasi 3D (3Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Dengan animasi 3D karakter dapat dilihat dari banyak sudut pandang (atas, bawah, depan, belakang, kiri, kanan, perspektif).
c. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Animasi dengan teknik seperti ini dilakukan dengan menggunakan tanah liat. Tanah liat yang dipakai bukanlah tanah liat biasa melainkan ‘plasticin‘, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi clay termasuk salah satu jenis dari ‘Stop Motion Picture‘.
d. Animasi Jepang (Anime)Anime adalah sebutan untuk animasi buatan jepang yang diperuntukkan tidak hanya anak kecil melainkan orang dewasa juga. Yang membedakan anime dengan animasi buatan Eropa atau Amerika adalah formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.